TS

I might not be the awesome one, but I live in the awesomeness

Showing posts with label growing up. Show all posts
Showing posts with label growing up. Show all posts

Monday, May 1, 2017

apa itu aku dalam baris-baris sajakmu?
apa itu aku tanya yang berdering gaduhkan malammu?
atau mungkin itu dia, dari masa lalu yang kau elokkan melulu?

tunggu,
tunggu sejenak jangan kau jawab tanyaku
urusi dulu saja tanyamu
biarkan saja gusar ini mengisar
hingga malam tiba dan kau mulai iba

tunggu, 
tunggu sejenak biar ku rehatkan penat
biar kuganti sejenak baumu dari paru-paruku
terlalu lama ia dipaksakan 
semakin lama semakin hangatnya menghilang
digantikan rindu yang mampu lumpuhkan egoku

tunggu,
tunggu sejenak biar ku cerna dahulu
teka teki antara kau dan tanyamu
dalam aksara yang menjagamu sepanjang malam
melebihi segelas kopi yang tak menyentuhmu dalam

tunggu,
tunggu sejenak selama kau mampu
sembari menunggu coba kau ajak sunyi bernyanyi
ketimbang memeluknya yang seharusnya itu aku

*
pertama, dan terakhir kah? 

Friday, August 1, 2014

I DON'T UNDERSTAND WHY MOST PEOPLE THINK SILENCE IS THE BEST. I mean, I know silence is good for some condition such as;

Diam karena nahan pup, (this is the first thing popped up in my mind huh)

Diam karena mikir,
Diam karena berkhayal,
Diam karena sedih,
Diam karena malas berbicara,
Diam karena bingung,
Diam karena takjub,
Diam karena gak tau harus berbicara apa,
Diam karena kesal,
Diam karena lelah,
Diam karena ingin mengalah, etc.

BUT what if people use silence for excuses like;
Diam karena menghindari argumen, (use your rights to speak up!) 
Diam karena takut, (stand for yourself! don't be afraid as long as you're right)
Diam karena ngambek, (you think people like this way huh? *talking to my self*)
Diam karena merasa bersalah, (hellooo? if you feel guilty, go apologize! don't keep yourself in remorse)
Diam karena kamu tau dia benar, (go appreciate them)
Diam karena kamu tau kamu salah, (go apologize)

Iya sih, Diam terkadang lebih baik
...dibandingkan harus berbicara hanya untuk menyenangkan hati orang lain, padahal hati berkata lain.
...dibandingkan harus menggubris cemooh orang yang tidak mendengarkan nasihat atau peringatan yang sebenarnya itu baik.
...dibandingkan harus mencampuri urusan orang lain walau tahu hal-hal yang tersembunyi.

Tapi diam itu tidak selamanya baik
...saat jutaan umat manusia menyembunyikan kebenaran yang ia yakini, just to fit in society.

iya, fit in society. is it just my feeling or... (some) people nowadays live just to please others? 

#nohate


TS

Thursday, March 17, 2011

Hallo selamat malam semuanya... Maaf udah lama banget ga ngeblog berasa ada yang nungguin
How was your day? Unfortunately, today wasn't my day ga ada yang tanya. I got a lot of problems since the first day of march. Fyi, minggu ini gue lagi full ujian praktek, dimohon sekali doanya supaya gue dan teman-teman gue lulus semuanya *AMIIIIIIIIN*

Malem ini gue mau ngepost tentang pertemanan aja kali ya? berhubung lagi pas-pas bangetnya sama suasana di sekolah gue *nooffense*

Apasih pengertian teman menurut kalian? Berbagi saat senang dan minta tolong saat susah? itu-gak-oke-banget. cuman kaya gitu arti pertemanan kalian? tapi, gimana kalau misalkan suatu saat pertemanan kalian itu diuji? Hari ini sih menurut penglihatan gue, lebih banyak ke temennya kalau lagi susah doang hahaha. kalau lagi seneng? di lupain deh.

Mulai dari prinsip umum...
Ga ada manusia yang sempurna
Next...
Semua manusia sama derajatnya di mata Tuhan
Lanjut lagiiiiii
Setiap manusia pasti pernah buat salah, anda dan saya juga. walau saya yang berbicara seperti ini sering sulit memaafkan, apa salahnya untuk saling mengingatkan?
Then... inget gak lagu ini?

Setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan,
hanya yang pemberani yang mau mengakui...
Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati, 
hanya yang berjiwa ksatria yang mau memaafkan...
Sumpah ya, walau itu lagu jaman gue masih anak-anak, gue masih afal lagu yang jadi soundtrack film petualangan sherina itu (bener kan ya?-_-)

Jujur ya... sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain a.k.a temen, PASTI kalian sering ngerasa:

"kenapa temen-temen gue ngebeda-bedain gue?"
"kenapa temen-temen sulit buat nerima gue apa adanya?"
"kenapa temen-temen gue selalu musuhin gue kalau gue salah?"
"kenapa mereka ga mencoba buat membenarkan yang salah? halo gue itu bukan makhluk sempurnaaaaaaa ;'D"



First, gue minta maaf buat kalian semua kalau gue pernah bikin kalian ngerasa kaya gini.


dan menurut gue...

Teman sejati itu bukan temen yang selalu membernarkan segala perkataan atau perbuatan kita, tapi yang akan membenarkan dan memperingatkan kita saat kita salah
Teman sejati menerima mu apa adanya dengan kekurangan dan kelebihanmu
Teman sejati ga akan pernah capek dengan kebiasaan buruk kita, dan selalu berusaha ngerubah kita
Teman sejati ga akan denger apa kata orang lain tentang kita, dia akan tetap percaya kita karena dia mengenal kita
Teman sejati ga akan mencari kita hanya saat butuh, tapi mencari kita untuk berbagi kebahagiaan
Teman sejati akan tetap perduli walau kita berbuat salah sama dia
Teman sejati akan selalu membantumu tanpa diminta saat tau kita tak bisa menyelesaikan sesuatu sendiri
Teman sejati bukan teman yang selalu bisa mengerti kamu, tapi mereka selalu mencoba untuk mengerti kamu
Teman sejati bukan teman yang sekedar datang karena kehilangan temannya yang lain
Teman sejati tau bagaimana caranya mengatasi masalah dengan kita secara baik-baik
Teman sejati ga akan pergi saat semua orang menjauhi kita.....


See? Kalian liat yang terakhir? sering banget hal ini kejadian...
Di saat kita terkena masalah besar, disitu peran seorang teman diperlihatkan...
apa dia setia untuk menemani kita dan mensupport kita? atau pergi karena MALU atau TAKUT?
apa yang kamu lakukan jika temanmu dimusuhi oleh orang-orang sekitarmu? takutkah kamu untuk tetap bersamanya? 

Bagaimana jika temanmu berbuat kesalahan yang fatal? apa yang kamu lakukan? pergi begitu saja mecari teman baru?

Bagaimana jika ada fitnah yang membuat perpecahan antara kamu da temanmu? akankah kau mencoba mencari kebenaran atau percaya begitu saja pada fitnah-fitnah itu?

Gue tau kalian tau mana yang bener, BERANIKAN diri kalian untuk membela teman kalian yang benar dan membenarkan mereka saat salah, karena suatu saat kalian akan berada di posisi mereka, terus? apa kalian mau dibuang gitu aja? 


FML,


TS

Saturday, January 29, 2011

HALLO TEMAN-TEMAN!!!
Sudah lumayan lama tidak berjumpa. berapa tahun? berapa windu? berapa dasawarsa? berapa abad? Oke kelewatan lebay. *Krik krik suara jangkrik berjingkit...*

Today, we're going to talk about... Broken home

Broken home itu keadaan rumah tangga yang sudah tidak utuh lagi, bisa dikarenakan permasalahan antara sang ayah dan ibu. Bisa dibayangkan seperti... pertengkaran hebat yang bahkan berujung di perceraian.


Lagi-lagi pertengkaran itu bisa memutuskan silaturahmi ya... bukan cuman itu doang, bagaimana dengan nasib anak-anak yang orang tua nya seperti itu? Hmm. Terkadang kalau melihat kasus seperti ini terjadi sama teman-teman sekitar gue, gue kepengen nangis karena gue tau rasanya (In this case, I passed it, we survived). Dan buat kalian yang beruntung gak ngalamin itu, mungkin kalian bisa bayangin gimana rasanya rumah yang seharusnya bikin kalian nyaman, tapi setiap hari yang ada hanya pertengkaran yang bikin gak betah dan malah pengen ninggalin rumah. Bisa bayangin gak rasanya jadi anak yang mengalami itu?


Inget guys, remaja itu masih labil, kondisi mentalnya bisa berubah dan terbentuk sangat mudah oleh lingkungan sekitar

Gimana kalau anak-anaknya masih terlalu kecil? Mereka pasti masih butuh kasih sayang kedua orang tuanya. Syukur-syukur anaknya bisa ngerti, kalau enggak? Akhirannya bakalan kaya kasus temen gue, sebut aja namanya F.

F ini dulunya anak baik, rajin banget belajar, dia juga pinter pastinya. Tapi suatu saat si F berubah, F jadi pemurung, bandel, urakan. Percaya atau ga, si F pernah kabur 3 hari dari rumahnya, hmm. Semua temen sih tadinya pada kesel karena dia tiba-tiba jadi ngeselin, tapi kemudian, guru gue nyeritain masalah keluarga yang dia alamin, ya ampun kita langsung sedih. Kita juga berinisiatif buat ngedeketin dia dan mensupport dia supaya dia bisa lebih ikhlas ngehadepin semuanya, sampai akhirannya kita ga berhasil dan si F dipindahin ke pesantren dan sekarang kita lost contact. Gue dan yang lain cuman bisa doain semoga F baik-baik selalu.

Kasus kedua, temen gue inisialnya L.

L itu anaknya emang gak pinter-pinter banget, tapi dia baik, sampai sekarang pun masih baik, tapi semenjak orang tuanya pisah dia jadi ngerokok, suka minum-minuman keras pula, bahkan kadang dia ke clubbing (Untuk usia seumuran gue, dan di jaman gue, itu bukan hal biasa). Walaupun kita temen-temennya, kita gabisa ngeberhentiin kebiasaan buruk itu, kita cuman bisa bikin dia ngurangin semua itu.

Dua cerita di atas ga menggambarkan semua anak yang keluarganya ga harmonis kok, ya tapi walaupun begitu, itu ga berarti perpisahan atau pertengkaran orang tua ga ngasih efek apa-apa. Orang tua ga selamanya tau isi hati anaknya, dan seandainya mereka tau... apa itu memungkinkan mereka ngerubah sikap mereka yang kekanak-kanakan itu? Apa mereka akan berfikir dua kali kalau anak mereka akan 'berbeda' dengan teman-temannya yang keluarganya harmonis? Apa mereka akan berfikir kalau anak mereka akan merasa malu ketika pertama kali merasakan hal tersebut?

Setiap anak juga ingin mengerti kedua orangtuanya, tapi ada kalanya ia berada dalam tekanan... disaat ia menginginkan sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan.



Dan untuk semua orang tua, bisa kah kalian mencoba memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kalian? bagaimana bisa seorang anak bersikap dewasa jika orang tua pun tetap bertingkah dan bepikir kekanak-kanakan?

Dan untuk semua teman-teman yang bernasib seperti ini, kalian harus bangkit! kalian harus tetap menghadapi dunia luar ini, dengan atau tanpa orang tua yang lengkap. Kalian juga harus berpikir positif, mungkin kalau lebih baik orang tua kita bercerai, kita harus bisa terima itu dan ngeikhlasin, daripada itu jadi beban kita dan orangtua kita? inget, ga semua hal bisa dipaksain. Kalian juga harus semangat dan gak putus asa, tunjukin sama temen-temen kalau kalian itu bisa jadi yang terbaik walau kalian bukan dari keluarga yang sepenuhnya mendukung kalian. Dan ingat... walau berpisah, orang tua kalian tetep orang tua kalian. Tanpa mereka ga akan ada kalian, mereka akan tetap sayang kalian. dan jangan memutuskan hubungan silaturahmi!
Broken is just a word, in fact, love in a family cant be broken :)


With Love,


TS

Sunday, January 23, 2011

Selamat sore menjelang malam, guys!

sore ini mari kita mulai dengan gerutuan:

"kenapa kakak gue nyebelin?"
"kenapa gue punya kakak nyebelin?"
"kenapa kakak itu nyebelin?"
"kenapa intinya kakak itu nyebelin?"

Nah. Itu dia kata-kata yang ada dipikiran gue saat nulis postingan ini (Padahal, gue sendiri seorang kakak, yha, gue juga nyebelin berarti). Hoam. Pernah gak sih ngomong gitu, entah sama kakak atau adek kalian? Kalau gue, sih, kalau lagi sebel sama seseorang biasanya ngegerutu ga jelas hahaha. Tapi abis itu? biasa aja. Malahan main bareng, ngobrol, ketawa bareng, dll. Dan coba deh mikir, apa dengan kita ngegerutu semuanya akan selesai? Enggak.

Dan... Yak! itulah yang akan gue bahas kali ini. Gue sering banget sebel saat seseorang gak ngelakuin hal-hal seperti yang gue inginkan. Gue yakin kok remaja-remaja lainnya juga gitu. punya emosi yang kurang terkontrol. That's why para 'orang dewasa' masih nganggep kita 'anak kecil'. Dikit-dikit ngambek. Walapun remaja itu berarti beranjak dewasa, tapi kenapa malah sifat anak-anak yang satu itu gapernah ilang?

Sejujurnya, gue itu orang yang sensitif, tapi semenjak smp dan ikut peer conselor, gue selalu berusaha berfikir dari sisi lain. Simple sentence...
Sometimes, people can't be what the others want them to be. Just like the way you hate someone who asks you to be 'someone else'
Kita gak suka kan kalau orang lain nyuruh kita ini itu? Tapi kita sendiri? Selalu menuntut orang lain jadi apa yang kita mau. Dan hal ini bakalan makin parah kalau gada yang mau ngalah satu sama lain, dan jadilah... berantem. 

Seriiiiiiiiiiiiiiiiiiiing banget gue berantem apalagi sama kakak gue yang bedanya cuman setahun, udah deh ga ada yang ngalah; perang mulut bahkan kadang cakar-cakaran (this sounds lebay, but seriously we do this) Tapi setelah itu gue nyesel. Ya Tuhan... ngingetnya aja bikin pengen sujud-sujud minta maaf.

Sekilas cerita.

Gue pernah berantem hebat sama kakak gue (berantem biasa sering, yang ini hebat, sampe dikasih award), terus sampe kata-kataan gitu terus pukul-pukulan (astagfirullahaladzim tolong jangan ditiru) Terus kakak gue nangis... Ya Tuhan ngerasa bersalah banget. Gue langsung pake headset. Waktu itu gue bener-bener ngungkapin unek-unek gue selama ini. Entah yang dia lebih diperhatiin orang tua, dia gamau ngalah, ngomongnya pedes, dll, semua gue ungkapin waktu itu. eh dia nangis kan gue bingung kenapa (-_-) besoknya gue didiemin sama dia. sumpah dirumah sepi banget... terus gue ngerasa sedih, biasanya kakak gue selalu masakin gue kalau gue laper, terus ngajakin gue jalan-jalan, dll. nah keesokannya gue inisiatif minta maaf sama dia (butuh keberanian yang sangat besar, I swear) pulang les, gue pergi ke salah satu mall di margonda dan gue beliin dia baju, yaaa walau gue gatau dia bakalan suka atau engga. sampe rumah, gue langsung nyamperin dia;

Ome : "Uni, maafin ome yang kemarin... Ini buat uni... *ngasih plastik isi baju*"
Uni   : "Ome kenapa me? tumben?" <<< ngeselin
Ome : "Maafin ome tentang yang kemarin ya ni... Ome ga ngulangin lagi deh..."
Uni   : "*diem* *meluk gue* makasih ya me... *meluk* *nangisbareng*"

Taraa, sejak saat itu gue berhati-hati banget kalau ngomong, inget guys: mulutmu harimaumu.

sadar deh, kalau gada kakak/adek, kita bakalan kesepian dirumah, walaupun mereka kadang ngeselin, kita juga sering kaya gitu kan? jadi maafin lah ;) Percaya deh, saat udah besar nanti, kita bakal lebih kangen sama kakak/adek kita. disaat kita punya kehidupan masing-masing nanti, ga akan ada lagi hal yang sama seperti yang kita alamin sama saudara kita sekarang ini. berusahalah buat mengerti orang lain dan mengontrol emosi kita, sebelum kita kehilangan dia...

And for my sister (Bonita Intan Susimah):
I'm sorry... 
I'm sorry for being annoying sometimes, 
I'm sorry for judging you, 
I'm sorry for being selfish, 
I hope you forgive me like I try to forgive you (._.)

Just for your information,
I always miss you when you're not at home
I always wanna hug you but i'm too shy
I always pray for you
I always get angry when someone hurts you
I cant live without you...
my life would be so empty...
And I swear I cant take it.
I love you no matter what, Uni :')


TS
Thank you for visiting tsaome.blogspot.com :)