TS

I might not be the awesome one, but I live in the awesomeness

Wednesday, February 21, 2018

kini ia jatuh lagi
berlomba dengan sisa embun pagi



apa kabar hari ini?

 

tanya mentari berbasa-basi, padahal sedari tadi sudah mencuri-curi
namun ia tak peduli, ia tetap saja meluruh
tetes demi tetes bersihkan rasa yang keruh
basahi pipi tempat tangannya dulu ia taruh

 

ah keruh, memang begitu akhirnya rasa jadi pesuruh
disuruh sabar, harus sabar
disuruh diam, tinggal diam
disuruh tunggu, ya sudah, manggut!

 

bodoh.

mau saja hati dijadikan pesuruh
masih mending kau digaji seperti buruh
tiga juta seratus ribu agar kau tidak separuh-paruh
biar ketika ia jatuh lagi

setidaknya kau tidak melulu merugi

Monday, December 25, 2017

Cantik. 
Belakangan ini sedang banyak-banyaknya yang bilang langit sore cantik.
Kemana saja mereka?
Sibuk dengan definisi cantik masing-masing?


Padahal, sedari dulu langit menjelang maghrib tidak pernah tidak cantik.
Sekalipun ia sedang menangis.
Orang-orang saja yang tidak pernah sadar,
Atau memahami arti cantik sesungguhnya. 

Belakangan ini juga banyak yang berkata
bahwa nama senja lebih cantik ketimbang sore,
Padahal mereka sama.
Semua hanya perihal mana yang lebih indah dirasa oleh indra. 
Dan indra siapa.
Karena soreku dan senjamu itu sama,
Rasanya yang tidak.

Friday, November 3, 2017

She’s just a little girl, running scared and so clueless
Being in the middle makes her lost
She’s been wandering and wandering
Hoping to find something
Which she doesn’t even know what

She’s just a girl, stops running long time ago but still clueless
Being in the middle she finally couldn’t care more
She has finally found something
Or at least she thinks so
Which she doesn’t even know till when

She’s on her way of becoming a woman, but she’s back running and is still clueless
Being in the middle of everything
Loved and hated
Cared and abandoned
Found and lost
Dusk and dawn
Is always

Monday, May 1, 2017

apa itu aku dalam baris-baris sajakmu?
apa itu aku tanya yang berdering gaduhkan malammu?
atau mungkin itu dia, dari masa lalu yang kau elokkan melulu?

tunggu,
tunggu sejenak jangan kau jawab tanyaku
urusi dulu saja tanyamu
biarkan saja gusar ini mengisar
hingga malam tiba dan kau mulai iba

tunggu, 
tunggu sejenak biar ku rehatkan penat
biar kuganti sejenak baumu dari paru-paruku
terlalu lama ia dipaksakan 
semakin lama semakin hangatnya menghilang
digantikan rindu yang mampu lumpuhkan egoku

tunggu,
tunggu sejenak biar ku cerna dahulu
teka teki antara kau dan tanyamu
dalam aksara yang menjagamu sepanjang malam
melebihi segelas kopi yang tak menyentuhmu dalam

tunggu,
tunggu sejenak selama kau mampu
sembari menunggu coba kau ajak sunyi bernyanyi
ketimbang memeluknya yang seharusnya itu aku

*
pertama, dan terakhir kah? 

Saturday, April 1, 2017

diam-diam aku bangga
kadang-kadang aku kagum
meski terkadang juga banyak kesalnya.

ya bagaimana tidak?
kamu begitu keras kepala dan egois,
terkadang begitu acuh pada perasaan yang lain
demi kamu dan hidupmu sendiri

adik kecilku, yang tidak lagi kecil
aku sesungguhnya pernah benci
bagaimana kamu selalu memaksakan kehendakmu
bagaimana kamu menutup sepasang telingamu
namun semakin lama aku berbalik membenci diriku
dan iri akan dirimu

aku benci bagaimana aku tidak pernah bisa
mempertahankan apa yang aku inginkan
memperjuangkan apa yang harusnya jadi milikku
tidak pernah bisa
aku selalu dan terlalu memikirkan segalanya berlebihan
sehingga aku terkadang, atau sering, lupa
betapa aku ingin
hanya karena merasa harus mengalah
padahal mimpi-mimpiku tidak kalah besar
dari mimpi-mimpimu yang kini perlahan terwujudkan

aku iri
karena kekerasan hatimu untuk terus berjuang
meski terkadang menyakiti hati beberapa orang
namun apalah artinya
jika pada akhirnya kau membuktikan bahwa kamu bisa
dan kini aku hanya dapat mengingat
mimpi yang memang hanya sekedar mimpi

ah, aku sering ingin menangis melihat diriku
dan melihat dirimu
diriku yang penuh penyesalan
dan dirimu dengan semangat
tanpa rasa takut, yang dimunculkan

adikku yang tidak lagi kecil, namun tetap adikku
aku semakin bangga,
aku semakin kagum,
dan kini lebih sedikit kesalnya karena aku lebih memahami
kamu memang begitu keras
kamu memang egois
namun itu sepertinya karena aku terlalu banyak iri
berharap bahwa ada sedikit saja bagian diriku seperti kamu.

---

teruntuk adik kecilku, yang dahulu sering kunyanyikan agar lelap, Nouvna Nore Susimah: teruslah bersikeras dan egois menggapai mimpimu. iya, hanya perihal mimpi, semoga yang lain kamu semakin baik.

Tuesday, July 12, 2016

There's this girl
Living on earth
She breathes the same air
Drinks the same water
Yet behave like an angel

I don't know how they look like
I haven't really seen one 
Though I have heard some saying
That they got a pair of wings
With a body covered all in white, shining

Then I look at her

She doesn't wear white but I can see her shining
Through all the dark days she keeps smiling
Spreading the kindnesses to many
Without the wings she doesn't have any

I didn't know which one would be sadder
An angel living on earth full of fool
Or an angel leaving earth ruled by the cruel

But
It's alright now
She's already home.


-------------------------------------------------------------------

Depok, July 12th 2016 at midnight
I miss an angel, Alm. Amelia Aisyah Puspitasari.

Saturday, July 2, 2016

HI BLOGWALKING! how's life? Tau lagu jadul yang judulnya kangen?

"Ku terima suratmu, t'lah ku baca dan aku mengerti, betapa merindunya dirimu akan adanya diriku"

Hiyak, lho. Yaa tau gak tau pokoknya kali ini gue bakalan mosting tentang surat. Tau surat kan? Iya, surat. Gak kok, gue gak akan bahas mengenai jenis-jenis surat or whatsoever yang kalian bisa pelajarin di sekolah. Gue hanya akan membahas mengenai surat pribadi yang non formal itu loh. Surat yang dulu sering digunakan untuk komunikasi disaat handphone merupakan barang yang mewah untuk anak sd dan smp, disaat belum ada smartphone yang punya banyak instant messaging padahal isi kontaknya dia lagi dia lagi. Hufff.


Mungkin bagi sebagian orang, surat hanya kertas biasa yang bisa dibuang dan tinggal dibalas kalau sudah dibaca isinya. Remember, gue bilang itu buat sebagian orang. Tapi, sebagian kaum lagi ada yang menganggap surat itu kenangan yang sangat indah dan sayang kalau gak disimpan. Well, itu gue. Gue termasuk ke salah seorang dari sekelompok bagian orang yang menganggap surat sebagai kenangan. longlasting memory. (apalagi kalau misalkan suratnya ditulis sama someone special. hahahaha)

Nih ya gue kasih contoh, misalkan surat yang ditulis sama seseorang menjelang kepergiannya, surat yang berisi pernyataan cinta, atau surat yang isinya curahan kangen seseorang, atau mungkin cuman sekedar surat yang ditulis adek kelas buat kita saat mopd? DUH! seriusan surat itu indah... Semoga kalian generasi 2000an sempat mengalami fase surat menyurat ya, tapi selain surat dari sekolah apalagi pemanggilan orang tua ke BK ya.

Surat itu abadi, meski perasaan yang ada disetiap tulisan yang kita baca bisa berbeda. Yaa semisal baca isi diary atau postingan blog yang dulu-dulu deh. Gimana rasanya? Tapi ini bukan dari kita untuk kita atau dari kita untuk publik. Ini dari kita untuk satu orang yang emang dikhususkan untuk dia. Kenapa abadi? Tulisan tangan penulis surat bisa berubah, tapi tulisan tangan penulis di surat akan kekal selamanya. Perasaan penulis surat juga bisa berubah, tapi perasaan penulis di surat akan jadi bukti fisik perasaannya itu pernah ada. Keberadaan penulis surat juga bisa berubah, dan surat akan terasa amat berharga saat itu datang dari seseorang yang kini telah tiada:)

Mungkin jaman secanggih ini apa-apa tinggal screenshot isi chat atau save chat history. Tapi, kebayang kan saat memory full atau saat error menghampiri dan hilang sudah itu semua bahan kangen tak tersampaikan. Loh. Lagipula mau sepanjang apapun chat, bakalan kalah sama dua lembar surat yang ditulis tangan. Coba deh, rasakan sensasinya! 

Gue pernah kok mengirim dan menerima surat, gue juga pernah kok chatting sama seseorang. Tapi rasanya gak sebanding. Surat itu takes time buat nulisnya, ngirimnya, bacanya, dan balesnya. Dan itu yang bikin spesial. Saat nulis surat, lo bakalan menghayati banget apa yang lo tulis dan akan lebih personal. Saat lo nunggu balasan, lo bakalan dihampiri kegalauan yang hebatomg so cheesy, ya karena emang itu yang lo tunggu. Gak ada tuh marah-marah gara-gara ga dibales tau-taunya doi update status, atau d berubah jadi r, atau tulisan read, atau last seen 12.45 padahal deliv dari 12.30.

Iya sih, instant messaging benar-benar real time dan pas untuk urgent things, tapi... yakin gak mau nyobain sensasi baca kata kata unyu yang gakbisa sekedar copy paste chat sebelah? Yakin gak mau liat tulisan ceker ayam doi yang susah dibaca tapi tetep bikin seneng hati? Yakin gak mau ninggalin kenangan untuk seseorang yang mau pergi jauh? Atau... Yakin gak mau ninggalin kenangan saat lo yang mungkin akan pergi jauh? :)

HAHAHA APASIH ME. udah ah. intinya gue abis beberes kamar, dan nemuin beberapa surat, yang emang selalu gue kumpulin dan gue simpen. Dan gue gak nyesel nyimpen itu semua, because people change but words said stay forever.



TS
Thank you for visiting tsaome.blogspot.com :)