Terhimpun sejuta ampun
Pada sejuta kilasan yang tak dapat ku tampung
Butakan pandanganku
Membakarku perlahan namun tanpa ragu
Apalah arti raga yang kekar
Apabila jiwa selalu ingkar
Seakan melepaskan namun tidaklah habis mawar dicabut tanpa akar
Tidaklah hilang duri yang tumbuh mengganas kian hari
Aku ini tumbuh dari benih yang kau semai
Pagi siang malammu dulu hanya aku
Namun saat kau akhirnya temukan damai
Tinggal lah aku layu tak laku