Friday, November 1, 2024
Friday, September 9, 2022
I’m saying goodbye to this blog (for now). I have been having a great time pouring words here, but apparently it’s been out of control. It’s unlike what I had in mind first time I built this. So yeah I’m leaving and as I take this temporary leave—which I don’t know till when, I will be archiving most of the posts as well. So if you’re here, I’m sorry you will not find much.
Cheers!
Tuesday, September 6, 2022
Beauty in black
Your hair and your silhouette
Your eyes which don’t look back
Your soul when the sun sets
and your favorite person kisses you goodnight
Beauty in black
The absence of light
The presence of all colors in life
The silent chaos in your mind
And your favorite person kisses you goodbye
Friday, September 2, 2022
Beauty in Blue
The ocean and the sky make it two
The feeling they make me feel is too
Blue as in calming
soothing
tranquilizing whenever I see you
You are the something old and something new
For a meantime something borrowed and something blue
For the future hopefully something that lasts and something true
Thursday, September 1, 2022
Pagi ini aku kembali hidup dengan senyuman sedari ku membuka mataku pertama kali. Meskipun aku harus membuka laptopku sebelum berangkat, itu tidak sama sekali menggangguku. Sudah lama aku tidak merasakan pergi tidur dengan rasa bahagia dan bersyukur seperti semalam. Pagi ini aku merasa senang keluar rumah dan mendengar ramah tamah tetangga depanku dengan tamunya dalam bahasa korea, seperti berada di drama korea dimana ajumma mengawali harinya dengan menebar senyuman. Tidak berhenti sampai disitu, aku juga merasa senang saat melewati belokan jalan yang mana biasanya terdapat mobil brio yang hancur bagian depannya kini sudah dibawa pergi entah kemana, meyakinkanku bahwa pada akhirnya semua ada ujungnya. Kemudian, saat aku keluar dari pintu gerbang, rasanya tidak kalah senang saat Bapak Satpam mengucapkan selamat pagi dengan senyumnya yang sumringah.
Semua yang terjadi hari ini tak lain dan tak bukan karena obrolan dengan adikku semalam, yang aku rindukan cerita dan senyumannya. Malam tadi senyumnya merekah, penuh harap. Matanya seakan-akan cukup bercerita tanpa kata-kata. Meskipun pada akhirnya dia bertanya kabarku, "kakak gimana? kemarin katanya lagi sedih?". Ah, aku jadi teringat tempo hari. Tapi semua itu rasanya pudar karena begitu luarbiasanya energi yang adikku tularkan. "udah lah, jangan bahas kakak." Kemudian ia lanjut bercerita. Aku aminkan harapan-harapannya, turut mendoakan itu yang terbaik baginya. Tulus tanpa berharap imbalan itu akan kembali padaku. Aku hanya bahagia.
"Allah baik ya, kak" aku masih ingat kata-katanya semalam.
"Iya, Allah memang baik" jawabku singkat namun itu yang terus aku rasakan hingga hari ini.
Aku terlalu fokus pada hal-hal yang tidak bisa aku kendalikan, hingga aku lupa mengingat kebaikan yang ada di hidupku ini. Memang, kuncinya ada di berusaha, berdoa, bersyukur, dan percaya. Aku tidak mengira di akhir bulan Agustus ini pandanganku kembali jelas, perasaan dan pikiranku kembali tenang. Semoga 4 bulan terakhir di 2022 aku terus bisa mengaplikasikan itu semua dan semoga kalian semua yang kini merasa tidak bahagia bisa segera merasakannya. Ingat, kebahagiaan itu bisa kita buat sendiri. Semangat semua!
Sampai bertemu lagi!
Saturday, August 27, 2022
Feels like yesterday you were calling me from the upside world
Telling me you finally saw her dancing around
So beautifully peaceful that you couldn’t help yourself but to stay
As if she had been waiting for you all along to watch her play
She was the best, you said
She got you mesmerized by the colors she brought to your life
Such a lovely touch to your dark cold hearted winter
Reminded you of the reason you fell in love with her
“I think I’m gonna stay here” you said to me
“I thought you were coming back home”
“I don’t know, maybe once the winter is over I would” you couldn’t swear
Now the summer is coming, you set up your thick and dark curtains to let you sleep at night
The midnight sun you used to love is now just an inconvenience you avoid the most
Hoping its dim light will not stay any longer
Cause only in Polar Night you can rest from the world
The one that has always been your home
Tuesday, August 23, 2022
Hari ini, biarkan aku menorehkan catatan tentang semalam. Malam dimana kami dua perempuan yang terbiasa menanggung beban sendiri dapat berbagi. Bukan, bukan untuk membantu menyelesaikan karena tentu kami saja belum selesai dengan milik sendiri-sendiri. Namun, kami berbagi untuk saling menguatkan. Tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tentang diri yang terus berusaha bukan hanya membahagiakan diri sendiri namun juga mereka di sekelilingnya. Tentang diri yang belajar memberi bukan karena apa imbalan yang kan didapat namun tentang kepuasan tersendiri. Tentang diri yang dahulu merasa terjebak namun kini perlahan berdamai dengan takdir.
“Gue gak sabar lihat lo 3 tahun lagi. Semoga lo mendapatkan yang terbaik.”
“Bukan gue aja, tapi kita. Semoga kita bisa jadi versi kita yang terbaik, dan pantas mendapatkan yang terbaik”
“Iya. Gue seneng banget lihat lo bisa menikmati waktu sendiri lo sebelum nanti berakhir dengan orang lain.”
“Gue masih berusaha, sih. Tapi gue bangga banget sama lo karena di obrolan kali ini lo bener-bener dewasa banget. 3 tahun lagi ya!”
“2025!”
“22 Agustus 2025! Angkanya bagus ya hari ini. 220822.”
Bismillaah. Sampai berjumpa 3 tahun lagi!